Minggu, 11 Desember 2016

Remedial

REMEDIAL

Siapa sih, yang gak tau apa itu 'remedial'?. Mendengarnya saja udah membuatku merinding. Setiap ujian diriku selalu berharap agar tidak berjumpa dengan 'remedial'. Tapi entah mengapa, takdir mempertemukan kami. Sungguh menyakitkan dan pahit rasanya menerima kenyataan ini. Aku ingin berpisah..  *Tolonggg ini udah ga nyambung!

*kembali ke remedial

Satu pengalaman yang baru-baru saja terjadi padaku dan sempat beberapa kali membuat jantungku berdegup kencang dari biasanya.. Apakah ini yang dinamakan..... SHOCK LAHIR DAN BATHIN?! Jadi pada hari pertama, adalah hari dimana ujian terakhir mengakhiri ujian semester. Aku sangat senang, bahagia dan terharu, bisa melewati masa-masa sulit dengan cepat. Saat itu, papaku berjanji akan mengajakku berlibur ke Solo dan Yogyakarta apabila aku telah usai melaksanakan ujian. Aku berangkat ke Solo dan Yogyakarta esok harinya, dan sampai di tempat tujuan, aku sangat senang, rileks dan benar-benar menikmati suasana kota Solo. Namanya juga liburan, siapa sih yang gak senang coba :D

Namun ke esokan harinya, saat aku membuka aplikasi chat di handphone, teman-temanku memberitahukan bahwa pada hari itu dilaksanakan remedial. Dan aku? Aku kena juga. Remedial fisika, tepatnya. Aku panik, bingung dan kalang kabut. Namun aku berusaha tenang. Dalam perjalananku saat itu menuju Yogyakarta (perjalanan darat), aku terdiam menyender pada Jendela dan berpikir keras. Ini baru hari pertama aku liburan dan aku sudah remedial. Bagaimana dengan liburanku di hari seterusnya?, batinku. Beberapa lama kemudian aku mulai tenang. Hanya satu pelajaran, aku bisa menyusulnya, batinku lagi. 

Dan di hari selanjutnya, teman-temanku memberitahukan kembali bahwa aku harus mengikuti remedial lainnya. Arghhh.. Hari-hari yang kulewati saat berlibur ke Solo benar-benar tidak tenang. Memang, jiwa dan ragaku senang-senang saja. Akan tetapi pikiranku terus saja tertuju pada remedial yang harus kuulangi sendiri nantinya. Remedial tersebut kuanggap sebagai masalah. Nah, bagaimana bisa aku tenang disaat pikiranku di datangi oleh beberapa masalah? 

Bahkan, beberapa tugas yang diberikan oleh guru, tidak bisa kukerjakan. Aku pontang-panting mengubungi teman-temanku yang bersedia untuk membantuku dan syukurlah beberapa tugas selesai dengan bantuan mereka. 

LINE!
Pemberitahuan pada handphone ku berbunyi. Dengan segera kubaca isi pemberitahuan. "Teman-teman. Hari ini kita remedial penjaskes dan seni budaya ya!

JLEB! Diriku terkejut dan perasaanku semakin tidak nyaman. Ya ampun..
Aku mencoba menghubungi salah seorang temanku untuk dapat menanyakan sesuatu pada guru-guru yang membimbing remedial. 'Tolong tanyakan, apakah aku bisa mengikuti remedial susulan?' tulisku dalam sebuah percakapan di line. Dan syukurlah guru dari dua pelajaran tersebut membolehkan. Huh, udah remedial, minta susulan lagi! 

Hari demi hari kujalani di Kota Solo. Pada malam terakhir aku menginap di hotel, aku memandangi kelap-kelip Kota Solo dari jendela hotel. Sungguh indah. Disini pikiranku mulai rileks dan tenang. Berbagai hal berkecamuk di otakku, namun diriku seakan enggan untuk memikirkannya. Salah satu hal yang membuatku tidak nyaman adalah, perasaan akan diriku yang seolah-olah pergi meninggalkan kewajiban yang seharusnya aku laksanakan. Yah, itu dia remedial. Meskipun aku dapat mengikuti susulannya, tetap saja, hati ini tidak tenang. Meski aku saat ini sedang melakukan sesuatu yang sejak dahulu ku nantikan untuk pergi ke Solo, rasa bahagia saat tercapainya itu tidak terasa.  Aku senang, namun aku tidak bahagia. Beban masih ada padaku, sehingga aku tidak dapat mendapatkan rasa bahagia tersebut.

Hari dimana aku akan pulang ke kota asalku, yaitu Aceh, aku berusaha menikmati udara dan suasana Kota Solo tanpa memikirkan remedial tersebut. Untuk hari ini, untuk pertama kalinya dan untuk hari terakhir liburan ini aku berada di sini, aku berkata bahwa, 'Aku akan sangat merindukan kota ini lagi'

Akan tetapi, tahukah kalian, bahwa ini merupakan suatu pengalaman yang berharga dan berarti bagiku. Menurut kalian, apa pesan moral yang dapat kalian ambil dari cerita pengalamanku diatas?

Yup! Selesaikanlah urusanmu sebelum kamu merasakan kebebasan. Karena kebebasan dengan kebahagiaan sesungguhnya adalah saat dimana segala beban serta urusanmu sudah hilang. Jangan begitu menginginkan impian atau mimpimu akan suatu hal, jika kamu belum dapat menyelesaikannya dengan benar. Karena akibatnya mimpi itu akan tercapai dengan ketidakpuasan yang merasuki dirimu. Bangunan mana sih, yang akan tetap kokoh dan kuat apabila tidak dibangun dengan sungguh-sungguh? Begitu juga kaitannya erat antara usaha dan impian.







EmoticonEmoticon