Minggu, 30 Oktober 2016

Kuburan Sekolah (2)

KUBURAN SEKOLAH





PART 2


Author : Luthfiah Zahra Larosa
Cast    : -Rachel
             -Ibunda Rachel
             -Rei
             -Nasly
             -Dendi
             -Sella




________________________________________________________________________________

#Rachel

Aku berjalan gontai menyusuri jalan menuju rumah. Kenapa aku memtuskan untuk pulang? Karena aku tau, apabila aku menyusul ibuku ke Kantor Polisi, maka sia-sia saja. Aku hanya akan diusir dan di perlakukan bagaikan sampah disana. Mengajukan pembelaan? Yang benar saja! Aku bahkan tidak memiliki uang untuk membayar tebusan apalagi pengacara.

Kutatap langit diatas sana. Tampak mendung. Awan-awan pun terlihat gelap dan menggumpal. Huft.. Sepertinya mereka sedang menggambarkan perasaan yang sedang ku rasakan sekarang. Aku rasa setiap langkah kakiku mulai terasa lebih cepat. Aku rasa, bukan karena takut datangnya hujan yang akan mengguyurku. Tetapi.. Diriku merasa ada yang mengikutiku.. Aku bisa merasakan setiap derap langkahnya. 

Aku memberanikan diri untuk menoleh ke belakang. Setelah itu, aku melihat....  Tidak ada seorangpun di belakangku. Daerah kawasan rumahku termasuk sepi, karena disini penduduk tidak begitu banyak yang menetap dan cenderung berpindah-pindah tempat. Derap kaki itu masih setia terdengar mengikutiku. Aku berusaha untuk menahan keinginanku untuk menoleh ke belakang. Aku tidak ingin melihat apapun.

Sesampainya dirumah, aku menemukan sepucuk surat yang tergeletak didepan pintu rumahku. Dengan segera ku ambil surat tersebut dan memasuki rumah, lalu mengunci pintu. 

Aku membolak-balikkan amplop surat tersebut. "Tidak ada alamat pengirim?", ucapku lirih. Aku membuka isi amplop tersebut. "Desto?", bacaku. Yang kutemukan hanyalah secarik kertas kecil yang bertuliskan 'Desto'. "Huft, palingan orang iseng nih", ujarku berpikir positif dan berusaha untuk tidak mengira yang tidak-tidak. Aku menuju kamarku dan merebahkan diri ke kasur. Aku berharap, sang mimpi dapat membantuku melupakan masalah sejenak. Setidaknya, untuk malam ini.

#Author

DUARRRR! Pancaran petir yang menyambar bumi terpancar pada jendela kamar yang ditempati Rachel. Suara angin yang berhembus kencang, sambaran petir dan derasnya hujan membangunkan tidur nyenyak Rachel.

"Akh..", ujar Rachel sambil bangkit dari tidurnya. Dirinya mengarahkan pandangannya pada jam dinding. Masih pukul 2 malam, batinnya. Rachel memejamkan matanya dan berusaha untuk tidur kembali. Namun setelah beberapa menit, dirinya masih dalam keadaan terjaga. "Cuacanya sangat buruk..", lirihnya. Rachel mendekati jendela dan memandanginya. "Sangat deras..", lirihnya kembali. Buk! "HAAAAIKIKIIIIIII....!!!", "KYAAAAAAAA!". Muncul sebuah kepala yang menggantung dari luar jendela kamar Rachel. Matanya yang bolong, tak punya hidung dan lidahnya yang menjulur tampak sangat mengerikan. Kepala tersebut terus bergoyang-goyang dengan lidahnya yang terpotong dari atas jendela Rachel. "AKYAAAAAAAAAA!", teriak Rachel histeris. Rachel terkejut serta ketakutan setengah mati. Dirinya mundur secepat  mungkin untuk menjauh dari jendela kamarnya. Dirinya meraba-raba tembok kamarnya dengan tangan yang gemetar. Dimana.. Saklar! Saklar lampu ...kumohon aku harus menemukannya, batin Rachel memohon.  



DUARRRR! Petir menyambar kembali. Klik! Klik! Klik! Rachel memencet tombol saklar lampunya berulang-ulang. Lampunya tidak menyala. Rachel semakin ketakutan. Hawa disekitarnya terasa mengerikan. "BUKAIN DONG JENDELANYAAA.. KIKIKI.. AYO BUKAKAN UNTUKKU..." Terdengar suara dari sosok kepala pada jendela kamar Rachel. "PERGI KAU PERGI..!!!!!", teriak Rachel histeris. Dirinya benar-benar ketakutan. Tampak kepala tersebut memasukkan lidahnya yang semula terjulur ke dalam mulutnya. Hmm.. Kau Mengusirku...?, ucap kepala tersebut berbisik. "YA! PERGILAH! PERGIIIIII!", bentak Rachel kembali. Rachel merasa dirinya dapat mengusir keberadaan kepala mengerikan tersebut dari jendela kamarnya. OHHUWAAAA... Seketika kepala tersebut mengeluarkan asap dari kedua matanya yang kosong. HUWAIHIHIHI... AKIKIKIKI.. Terdengar suara tertawa dari asap-asap yang mengepul tersebut dan PRANGGG! Kepala yang bergantung tadi memecahkan kaca jendela. Asap-asap yang dikeluarkannya menyatu dan membentuk sebuah tubuh seperti manusia pada umumnya namun... Tanpa kedua kaki. Kepalanya beruputar. Kuku jarinya yang panjang terlihat pada tangannya yang mengkerut. Makhluk tersebut merentangkan tangannya. Rachel terkejut bukan main ketika sambaran petir memperlihatkan keberadaan sosok tak berkaki di hadapannya. Dengan segera Rachel berlari ke arah pintu kamarnya. Eh.. Pintu.. Dimana pintu kamarnya?! 



Rachel meraba-raba dinding frustasi, mencari kenop pintu. Dan pada akhirnya DUAAR! Pancaran daroI sambaran petir yang selanjutnya menyadarkan Rachel bahwa kini kamarnya tidak memiliki pintu. "AP..APAAA?!", teriak Rachel. Rachel ketakutan setengah mati dan mulai menjambak rambutnya sendiri. Terlihat sosok tak berkaki tersebut tertawa cekikikan. "RACHEL SAYANG SINI.. IKUT MAMA", ujar makhluk tersebut. "APA? APA MAKSUDMU MAKHLUK MENGERIKAN!", bentak Rachel tak percaya. "AYO SAMA MAMA....". Makhluk tak berkaki itu terbang mendekati Rachel. Lidahnya yang terpotong terjulur kembali. 
"KAU! JANGAN MENDEKAT!", teriak Rachel. Rachel segera mengambil sapu kamarnya dan mengarahkannya pada makhluk tersebut.
MANUSIA TAK TAU DIRI YAAA..HAHAHA..., lirih makhluk mengerikan itu. 
MAAAAAAAAAAAAAAAAATIIIIIIIIII KAUUUUUUU HIYAAAAAAAA~A~A.... Makhluk tersebut mengarah kencang pada Rachel dengan lidahnya yang semakin lama semakin terjulur panjang. "MAMA DATANG..."
Rachel terkejut setengah mati. "TIDAAKKKKKKKKKKKKKK PERGIIIIIIIIII"
"NGIHIHIHIIIIIII..."
"KYAAAAAAAAAAA SIAPAPUUUUUUNNNNN TOLOOONGGGG....!"





DUAAAAAARRRRRRRRR!



........








bersambung-



















EmoticonEmoticon